Memahami NDA (Non-Disclosure Agreement) untuk Developer

September 6, 2025
Memahami NDA (Non-Disclosure Agreement) untuk Developer

Pendahuluan

Sebagai developer, baik yang bekerja full-time di perusahaan maupun sebagai freelancer, kita sering diminta menandatangani dokumen bernama NDA (Non-Disclosure Agreement). Dokumen ini berfungsi sebagai kontrak hukum untuk melindungi informasi rahasia milik perusahaan atau klien.

Apa Itu NDA?

NDA adalah perjanjian tertulis yang mengatur bahwa pihak yang menandatangani tidak boleh membocorkan, menyebarkan, atau menggunakan informasi rahasia untuk tujuan selain pekerjaan yang disepakati. Meskipun terlihat sederhana, konsekuensinya sangat serius bila dilanggar.

Jenis Informasi Rahasia

Informasi rahasia yang biasanya dicakup dalam NDA bisa beragam. Beberapa di antaranya sangat teknis, sebagian lagi menyangkut strategi bisnis, data pelanggan, atau bahkan identitas visual perusahaan. Berikut ini contoh kategori utama informasi yang umumnya dilindungi:

Source code, desain arsitektur sistem, atau dokumentasi teknis

Bagian teknis seperti source code, diagram arsitektur, atau dokumentasi API biasanya hanya diketahui oleh tim internal. Bila bocor, pesaing bisa meniru atau pihak luar bisa memanfaatkannya untuk menyerang sistem.

Strategi bisnis, roadmap produk, dan data keuangan

Ini menyangkut rencana besar perusahaan. Misalnya strategi masuk ke pasar, daftar fitur yang akan datang, hingga laporan keuangan internal. Bila informasi ini tersebar, perusahaan bisa kehilangan keunggulan kompetitifnya.

Data pelanggan atau mitra bisnis

Nama, alamat, nomor telepon, histori pembelian, dan data kontrak vendor termasuk kategori ini. Kebocoran data pelanggan bukan hanya merugikan privasi, tapi juga bisa menimbulkan masalah hukum.

Logo, brand identity, dan domain yang belum dipublikasikan

Identitas visual yang masih dalam tahap pengembangan juga sering dilindungi NDA. Bila bocor sebelum waktunya, strategi pemasaran perusahaan bisa terganggu.

Dasar Hukum NDA di Indonesia

NDA di Indonesia tidak memiliki satu undang-undang tunggal. Namun keberadaannya diakui dan dilindungi oleh beberapa instrumen hukum berikut:

  • Kuh Perdata: Pasal 1320 tentang syarat sahnya perjanjian, Pasal 1338 tentang kekuatan mengikat perjanjian.
  • UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang: Pasal 3 tentang syarat perlindungan rahasia dagang, Pasal 13–17 tentang sanksi pidana dan perdata jika terjadi pelanggaran.
  • KUHP: Pasal 322 yang menyebutkan bahwa membocorkan rahasia yang dipercayakan kepada seseorang dapat dianggap tindak pidana.

Apakah Kode Developer Terikat NDA?

Banyak developer bertanya: bagaimana jika saya menulis kode sendiri, apakah otomatis terikat NDA? Jawabannya tergantung perjanjian. Bila ada NDA atau kontrak kerja, maka kode yang ditulis dianggap milik klien atau perusahaan, meskipun developer yang menulis semuanya. Bahkan sebagai solo developer sekalipun, kamu tetap bisa terikat NDA bila proyek yang dikerjakan berada dalam lingkup kontrak tersebut.

Bila tidak ada NDA, kode pada awalnya memang milik pencipta (developer). Namun dalam praktik, ketika ada pembayaran atau hubungan kerja, kepemilikan dan hak publikasi biasanya dialihkan ke pihak klien. Jadi meski NDA tidak ditandatangani, secara etika tetap tidak boleh membocorkan data rahasia atau mempublikasikan kode asli tanpa izin.

Kesimpulan

NDA adalah instrumen hukum yang melindungi kerahasiaan informasi, baik teknis maupun bisnis. Sebagai developer, penting untuk memahami bahwa setiap baris kode atau informasi yang diakses dalam pekerjaan bisa saja termasuk dalam lingkup NDA. Aman atau tidaknya sebuah karya ditampilkan di portofolio sangat bergantung pada isi perjanjian dan bagaimana kita menjaga kerahasiaan data klien.